Kumpulan Informasi dan Aplikasi Microsoft Excel, Microsoft Word, dan Microsoft Power Point.

Pembelajaran PAI BP Kelas 8 Online

Berikut ikhtisar singkat tentang jenis sumber daya utama yang dapat Anda harapkan untuk dijumpai dalam pembelajaran online, dan cara mendapatkan yang terbaik dari mereka!.

Latihan Soal USBN PAI BP SMP Online

Soal Latihan PAI BP Ujian Sekolah Tingakt SMP ini berjumalah 30 dengan rincian 25 soal materi PAI BP dan 5 soal qusoner tentang tugas dan antisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19).

Membuat Media Pembelajaran Slide Kalkulator dengan Visual Basic

Media pembelajaran berfungsi di antaranya adalah untuk menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan. Pada kenyataannya, media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.uan visual basic..

Contoh Surat Rekomendasi Pencairan Tunjangan Profesi Guru

Surat Rekomendasi Pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) kini memasuki triwulan III Tahun 2018. Selama setahun, pencairan tunjangan ini dilakukan dalam empat tahap atau pertriwulan.

Tugas Merangkum Materi PAI BP 8

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Format Surat Permohonan Penggandaan Soal USBN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Format Surat Permohonan Penggandaan Soal USBN. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Februari 2023

Lowongan Terbuka IKN : Penerimaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri


Dalam rangka penerimaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di lingkungan Otorita Ibu Kota Nusantara, maka Otorita Ibu Kota Nusantara akan melaksanakan seleksi terbuka dan memberikan kesempatan kepada putera/puteri terbaik bangsa untuk menjadi bagian dalam sejarah pembangunan Ibu Kota Negara, dengan ketentuan sebagai berikut:


A. BIDANG YANG DILAMAR

1. Sekretariat;

2. Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan;

3. Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan;

4. Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan;

5. Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat;

6. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital;

7. Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam;

8. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi;

9. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana. 


B. PERSYARATAN UMUM

  1. Warga Negara Indonesia (WNI);

  2. Memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah Sarjana (Strata 1) dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan persyaratan IPK minimal 3,0 (tiga koma nol) pada skala 4 dan Perguruan Tinggi yang terakreditasi Sangat Baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan persyaratan IPK minimal 3,2 (tiga koma dua) pada skala 4;

  3. Berusia paling kurang 21 (dua puluh satu) tahun dan berusia maksimal 33 (tiga puluh tiga) tahun pada saat melamar;

  4. Sehat jasmani dan rohani;

  5. Berkelakuan baik;

  6. Mempunyai pendidikan formal, kecakapan, keahlian, dan keterampilan sesuai dengan syarat lain yang diperlukan dalam jabatan;

  7. Mampu mengoperasikan media teknologi informasi dan berbahasa Inggris secara lisan maupun tulisan yang dapat dibuktikan dengan sertifikasi dari institusi terakreditasi nasional;

  8. Disiplin dan berintegritas;

  9. Bersedia ditempatkan pada wilayah penyelenggaraan organisasi Otorita Ibu Kota Nusantara
Pendaftaran dilakukan secara online melalui www.ikn.go.id/RekPPNPNOIKN mulai tanggal 20 Februari 2023 hingga 24 Februari 2023 pukul 16.00 WIB.


 

Sumber: www.ikn.go.id
Share:

Sabtu, 23 April 2022

Empat Teori belajar-Behavioristik, Kognitif, Konstuktivisme, dan Humanistik




4 Teori Belajar :

A.Behavioristik. hal-01 

B. Kognitif. hal-02 

C. Konstuktivisme. hal-03

D. Humanistik. hal-04

E. Latihan Soal Pretest PPG 2022-Pedagogik 1. hal-05

Belajar sangatlah penting dalam kehidupan. Selama manusia masih menghembuskan napas maka manusia akan terus belajar. Pada dasarnya ketika belajar kita tidak bisa melakukannya dengan sendiri. Dengan kata lain, ketika belajar kita membutuhkan orang lain untuk mengajarkannya.


Jika digambarkan, belajar itu seperti bayi yang sedang mencoba untuk berjalan, makan, duduk, dan lain sebagainya. Secara naluriah bayi akan bisa melakukan aktivitas-aktivitas seperti itu, tetapi diperlukan manusia lain untuk mengajarkannya agar aktivitas-aktivitas itu dilakukan dengan baik. Dengan bantuan manusia lain maka bayi akan memaksimalkan kepandaiannya yang akan bermanfaat  bagi kehidupannya di kemudian hari.


“Belajar” dalam dunia pendidikan merupakan konsep pengetahuan yang banyak dilakukan oleh pendidik. Guru yang berperan sebagai pendidik atau pengajar akan berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya atau peserta didik dengan sungguh-sungguh dan giat. Satu hal yang perlu diketahui dari proses belajar mengajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat dan bertambahnya ilmu pengetahuan hanya salah satu bagian kecil dari kegiatan untuk membentuk kepribadian seutuhnya.


Dalam proses belajar ada yang namanya teori belajar. Teori belajar adalah suatu langkah-langkah yang dapat membantu guru atau pendidik untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau peserta didik.


Namun, ada beberapa guru yang lebih suka mengajar berdasarkan pengalaman saat belajar. Maksudnya, dalam beberapa kasus, guru sudah menemukan cara jitu untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya tanpa harus mengetahui teori belajar.


Pada dasarnya teori belajar sangatlah banyak, tetapi yang sering digunakan oleh beberapa guru atau pendidik ada empat, yaitu teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar konstruktivistik, dan teori belajar humanistik. Simak penjelasan lebih lanjut tentang empat teori belajar tersebut.

A. Behavioristik

Gagne dan Berliner adalah dua orang yang membuat teori belajar behavioristik. Teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Dalam perkembangannya, teori ini menjadi aliran psikologi belajar yang memiliki pengaruh terhadap tujuan peningkatan teori belajar dan praktik dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Aliran psikologi belajar juga dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini lebih mengutamakan terbentuknya perilaku yang dihasilkan dari proses belajar.


Belajar itu sendiri merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori behavioristik, dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah seseorang akan dianggap telah belajar ketika sudah menunjukkan perubahan perilaku. Dari teori ini juga, proses pembelajaran dapat diartikan sebagai stimulus dan respon.


Dengan kata lain, input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Bentuk dari stimulus berupa penyampaian materi, pembentukan karakter, nasihat, dan lain-lain yang diberikan guru kepada muridnya. Sementara, bentuk dari respon berupa reaksi atau tanggapan dari murid atau peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru atau pendidik.


Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak dapat diamati dan diukur. Hal yang terpenting dan perlu diperhatikan adalah perilaku dari stimulus dan respon. Maksudnya apa yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh murid (respon) harus diperhatikan dan diukur. Hal itu dilakukan karena pengukuran stimulus dan respon merupakan hal yang penting agar dapat mengetahui apakah murid mengalami perubahan tingkah laku atau tidak.


Pada penerapannya atau proses pembelajaran, teori belajar behavioristik sangat tergantung dari beberapa aspek, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik murid, materi pelajaran, media pembelajaran, dan fasilitas pembelajaran.


Dalam pelaksanaannya teori belajar behavioristik memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori behavioristik.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori behavioristik dalam proses pembelajaran, yaitu.


Perhatian guru kepada peserta didik sangat penting untuk dilakukan.

Lingkungan belajar harus diperhatikan.

Mengutamakan pembentukan tingkah laku dengan cara latihan dan pengulangan.

Proses belajar mengajar harus dengan stimulus dan respon.

Kelebihan Teori Belajar Behavioristik

  1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar mengajar.
  2. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi ketika murid kesulitan baru bertanya kepada guru.
  3. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus lainnya hingga mendapatkan apa yang diterima oleh murid (respon).
  4. Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan kemampuan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
  5. Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata lain, perilaku yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih dan perilaku yang kurang sesuai dengan murid perhatiannya dikurangi.

Kekurangan Teori Belajar Behavioristik

  1. Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar behavioristik.
  2. Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.
  3. Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan memposisikan murid sebagai murid pasif.
  4. Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar dan menghafal yang didengarkan.
  5. Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru.

B. Kognitif

Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori kognitif. Berkat teori dari Piaget terlahir perkembangan psikologi yang berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori kognitif berbicara tentang manusia membangun kemampuan kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap lingkungannya.


Inti dari konsep teori ini adalah bagaimana munculnya dan diperolehnya schemata (skema atau rencana manusia dalam mempersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-tahapan perkembangan manusia atau saat seseorang mendapatkan cara baru dalam memaknai informasi secara mental.


Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar merupakan proses perubahan persepsi dan pemahaman. Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang perubahan tingkah laku atau sikap yang bisa diamati.


Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda dan tertata rapi dalam bentuk struktur kognitif. Pengalaman dan pengetahuan inilah yang membuat kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik. Teori ini dikatakan dapat berjalan dengan baik ketika materi pelajaran yang baru bisa beradaptasi dengan struktur kognitif atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa.


Arti “belajar” dalam teori kognitif yaitu proses perseptual atau bisa dikatakan seperti perilaku seseorang dapat ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya dalam melihat situasi yang berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar. Teori ini mempercayai bahwa “belajar” itu dihasilkan dari proses persepsi kemudian membentuk hubungan antara pengalaman yang baru dan pengalaman yang sudah tersimpan di dalam dirinya.


Proses belajar mengajar dengan teori kognitif tidak hanya beroperasi dengan terpatah-patah atau terpisah-pisah, tetapi melalui proses yang mengalir dan menyeluruh. Hal yang ditekankan pada teori belajar kognitif adalah proses dari belajar bukan hasil belajar.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori kognitif dalam proses belajar mengajar.

  1. Pembuatan materi pembelajaran harus disusun dengan pola atau logika sederhana dan kompleks.
  2. Siswa bukanlah orang dewasa yang sudah mengerti dan mudah dalam berpikir. Oleh karena itu, guru harus memberikan pengarahan sesuai dengan usia murid atau peserta didik.
  3. Setiap kegiatan pembelajaran harus memiliki makna.
  4. Agar keberhasilan murid tercapai maka guru perlu mengamati perbedaan yang ada pada setiap murid.

Dalam pelaksanaannya teori belajar kognitif memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori kognitif.

Dalam pelaksanaannya teori belajar kognitif memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori kognitif.

Kelebihan Teori Belajar Kognitif
  1. Memudahkan siswa untuk memahami materi belajar.
  2. Siswa menjadi mandiri dan lebih kreatif.

Kekurangan Teori Belajar Kognitif
  1. Teori yang belum bisa digunakan pada semua tingkat pendidikan.
  2. Pada pendidikan tingkat lanjut, teori ini susah untuk diterapkan.


C. Konstruktivisme

Berdasarkan asalnya, teori konstruktivisme bukan bagian dari teori pendidikan. Sebenarnya teori ini bersumber dari ilmu filsafat terutama filsafat ilmu. Dalam ilmu filsafat ilmu, hal yang dibahas atau dijelaskan dalam teori ini adalah bagaimana proses terbentuknya pengetahuan manusia. Menurut teori konstruktivisme, pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia berasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya.


Dalam perkembangannya, teori ini menerima pengaruh dari ilmu psikologi, khususnya psikologi kognitif Piaget yang di mana kognitif Piaget sangat berkorelasi dengan psikologis manusia untuk mendapatkan pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa “belajar” adalah suatu proses yang dilakukan oleh murid atau peserta didik dalam membangun pengetahuan.

Konstruksi berarti membangun. Jadi teori belajar konstruktivisme adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern. Teori belajar ini berlandaskan pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, manusia membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang direncanakan.


Teori ini menekankan seseorang yang belajar memiliki tujuan untuk menemukan bakatnya, menambah pengetahuan atau teknologi, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya.


Pengalaman demi pengalaman yang telah dilewati manusia maka akan memiliki hidup yang lebih dinamis dan pengetahuan akan bertambah. Dalam konteks kegiatan pembelajaran antara murid dengan siswanya, teori belajar konstruktivisme membebaskan pembelajar untuk membimbing sendiri pengetahuan yang dimiliki berdasarkan pengalaman.


Menurut teori konstruktivisme, “belajar” lebih mudah dipahami oleh manusia karena manusia membangun dan mengembangkan pengetahuan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilewati. Dengan hal ini juga hidup manusia menjadi lebih dinamis.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori konstruktivisme dalam proses belajar mengajar.


Saat mengajar sebaiknya memberikan kesempatan kepada murid agar dapat mengeluarkan pendapatnya dengan bahasa sendiri.

Murid diberikan waktu atau kesempatan untuk menceritakan pengalamannya agar menjadi murid yang lebih kreatif dan imajinatif.

Lingkungan belajar mengajar harus kondusif agar murid bisa belajar dengan maksimal.

Murid diberi kesempatan untuk membuat gagasan atau ide yang baru.

Dalam pelaksanaannya teori belajar konstruktivisme memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori konstruktivisme.


Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme

  1. Dalam proses belajar mengajar guru dapat mengajarkan para murid untuk mengeluarkan ide-idenya atau gagasannya dan melatihnya agar bisa mengambil keputusan.
  2. Semua murid bisa mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif.
  3. Pengulangan pelajaran yang dilakukan secara berulang akan membuat murid lebih mudah untuk berinteraksi dan yakin bisa memahami pelajarannya.
  4. Ketika proses belajar mengajar, murid akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya dan mendapatkan pengetahuan baru. Misalnya berinteraksi dengan teman-temannya dan guru.
  5. Pengetahuan yang diterima oleh murid akan mudah diterapkan dalam kehidupannya.


Kekurangan Teori Belajar Konstruktivisme

  1. Teori ini lebih susah untuk dimengerti karena ruang lingkupnya lebih luas.
  2. Tugas guru menjadi tidak maksimal karena murid diberi kebebasan lebih banyak.

D. Humanistik


Teori belajar ini lebih cenderung melihat perkembangan pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Hal ini dikarenakan humanistik itu sendiri merupakan ilmu yang melihat segala sesuatu dari sisi kepribadian manusia. Teori ini juga bertujuan untuk membangun kepribadian murid dengan melakukan kegiatan-kegiatan  yang positif. Hal ini bisa disebut dengan para pendidik atau guru yang mengajar dan mendidik menggunakan pendekatan humanistik.

Guru atau pendidik dengan aliran humanistik akan mengutamakan hasil pengajaran berupa kemampuan positif yang dimiliki oleh murid. Kemampuan positif akan membangun atau mengembangkan emosi positif pada murid.

Teori belajar humanistik  berbeda dengan teori belajar behavioristik yang di mana lebih mengutamakan melihat tingkah laku manusia sebagai campuran antara motivasi yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sedangkan teori belajar behavioristik hanya melihat motivasi manusia sebagai sebuah usaha untuk memenuhi fisiologis manusia.

Teori ini lebih menekankan pada pembentukan kepribadian, perubahan sikap, menganalisis fenomena sosial, dan hati nurani yang diterapkan melalui materi-materi pelajaran. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa guru atau pendidik sangat berperan sebagai fasilitator.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori humanistik dalam proses belajar mengajar.

Guru berusaha untuk menyusun dan mempersiapkan materi-materi pembelajaran lebih banyak agar tujuan belajar mengajar tercapai.
Guru harus tetap santai ketika mendengar ungkapan-ungkapan dari murid yang memberitahukan bahwa ada perasaan yang kuat dan dalam saat belajar mengajar.
Dalam teori ini, guru sangat berperan sebagai fasilitator. Maksudnya guru diharuskan memberikan perhatian kepada murid dan menciptakan suasana kelas kondusif.
Ketika guru berperan sebagai fasilitator, guru harus bisa mengenali dan menerima kelemahan-kelemahan pada dirinya. Dengan mengenali diri dan mengetahui kelemahan-kelemahannya maka saat mengajar akan lebih tenang.
Guru ditugaskan untuk mengetahui keinginan dari setiap murid karena keinginan-keinginan yang ada pada setiap murid dapat menambah kekuatan dan mendorong semangat belajar.
Dalam pelaksanaannya teori  humanistik memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui kedua hal itu teori ini dapat diterapkan secara maksimal. Berikut kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik.

Kelebihan Teori Belajar Humanistik
  1. Tingkat keberhasilan atau indikator penilaian dari teori belajar ini adalah murid merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan terhadap tingkah laku dan pola pikir bukan karena paksaan atau keinginan sendiri.
  2. Jika proses belajar mengajar mengutamakan pembentukan kepribadian, perubahan tingkah laku, dan hati nurani maka teori belajar humanistik sangat sesuai.
  3. Dengan teori ini, murid diharapkan menjadi manusia yang bisa mengatur dirinya sendiri dan menjadi pribadi yang tidak terikat oleh pendapat orang lain tanpa harus merugikan atau mengambil hak-hak orang lain.

Kekurangan Teori Belajar Humanistik

Kekurangan yang ada pada teori belajar humanistik berada pada murid. Maksudnya, murid yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya maka murid itu akan tertinggal dalam proses belajar mengajar.

Kesimpulan mengenai Teori Belajar

Dalam proses pembelajaran ada yang namanya teori belajar yang di mana setiap teori tersebut dapat membantu guru atau pendidik untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau peserta didik. Namun, ada beberapa guru yang lebih suka mengajar berdasarkan pengalaman saat belajar. Maksudnya, dalam beberapa kasus, guru sudah menemukan cara jitu untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya tanpa harus mengetahui teori belajar.

Setiap teori belajar mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jadi, setiap guru atau pendidik sebaiknya mencari teori belajar yang sesuai dengan karakter dari setiap murid. Dengan pemilihan teori yang benar maka proses pembelajaran akan lebih maksimal dan hasil yang didapatkan dari proses itu berdampak baik bagi murid atau peserta didik.

E. Latihan Soal Pretest PPG 2022 - Pedagogik 1


Silahkan Pilih halaman
Share:

Rabu, 21 Oktober 2020

Membuat RPP 1 Lembar Merdeka Belajar

Dalam rangka untuk memudahkan para guru dalam pembuatan (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) RPP 1 Lembar maka saya berinisiatif membuat RPP 1 lembar dengan google form autocrat. Diamana kita bisa gunakan satu dari autocrat ini untuk membuat sebuah RPP untuk beberapa mata pelajaran. Guru menginput deskripsi materi atau tujuan, bahan, sumber, dan jenis penilaian ke dalam form autocrat dan ketika sang guru tersebut mengirim hasil isian form autocrat maka secara otomatis RPP 1 lembar akan terkirim ke email guru tersebut sehingga dapat diunduh dan dicetak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Semoga dengan cara ini lebih mudah dan bermanfaat.

Untuk mencoba menggunakan Form pembuatan RPP 1 lembar Silahkan isi form berikut ini :


Contoh RPP PJJ PAIBP 1 lembar 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING (RPP)

Sekolah

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : VII / Ganjil

Materi Pokok : Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah

Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran @40 Menit


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyimak penjelasan materi dalam video youtube yang dikirim guru Melalui Grup Telegram/Whatsapp, peserta didik dapat, peserta didik diharapkan dapat membaca QS ar-Rahmān/ 55:33 dan QS al-Mujādalah/ 58:11 serta memahami artinya.


  1. Model Pembelajaran & Sumber Belajar

    • STUDYSASTER merupakan sebuah inovasi berupa model pembelajaran untuk mengintegrasikan pendidikan kebencanaan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan meningkatkan minat siswa belajar kebencanaan

    • Sumber Belajar: Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran dipandu melalui grup Whatsapp, dan siswa mengisi daftar hadir Online yang dikirim Guru ke Grup Whatsapp

Melalui Grup Telegram/Whatsapp guru Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :

Arti QS ar-Rahmān/55:33 dan QS al-Mujādalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu .

Melalui Guru Grup Telegram/Whatsapp menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode pembelajaran yang akan ditempuh,

Kegiatan Inti ( 90 Menit )

Kegiatan Literasi

Melalui Grup Telegram/Whatsapp Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,

membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Arti QS ar-Rahmān/55:33 dan QS al-Mujādalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu .

Berpikir kritis

Melalui Grup Telegram/Whatsapp Guru memberikan kesempatan untuk melakukan identifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Arti QS ar-Rahmān/55:33 dan QS al-

Mujādalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu .

Kolaborasi

Peserta didik bersama orang tua berdiskusi, mengumpulkan informasi, kemudian melalaui aplikasi ZOOM siswa menunjukkan ulang, dan bertukar informasi dengan siswa lain mengenai Arti

QS ar-Rahmān/55:33 dan QS al-Mujādalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu .


Komunikasi

Melalui Grup Telegram/Whatsapp Peserta didik menunjukkan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas tayangan yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang diperlihatkan


Kreativitas

Melalui Grup Telegram/Whatsapp Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Arti QS ar-Rahmān/55:33 dan QS al-Mujādalah/58:11 serta hadis tentang

menuntut ilmu. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


C.

Penilaian Hasil Pembelajaran

  1. Spiritual : Skala Sikap

  2. Sosial : “Interakti Berkomunikasi”

  3. Pengetahuan : Tes Tulis

  4. Keterampilan : “Membaca dengan Tartil”





……….............……..,... 20 Juli...


Baru

Kepala Sekolah ………….


Guru Mata Pelajaran




 ……………………………………… NIP/NRK.



 ………………………………………. NIP/NRK.



Buat RPP 1 Lembar Merdeka Belajar 




KI-KD Khusus




Share:

Minggu, 30 Agustus 2020

Pemberian Quota Internet Gratis 35 Gb per bulan untuk Siswa

 


Menindaklanjuti Surat kami Nomor 8202/C/PD/2020 tanggal 27 Agustus 2020 perihal Program Pemberian Kuota Internet Bagi Peserta Didik, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

a.       Tenggat waktu penginputan nomor handphone peserta didik ke dalam Aplikasi Dapodik diperpanjang sampai dengan 11 September 2020:

b.      Pemberian pulsa akan diberikan berdasarkan nomor handphone yang telah diinput dalam Aplikasi Dapodik;

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Nah, nanti ops sekolah atau dari guru masing-masing wali kelas akan mendata no handphon peserta didik kemudian diserakan ke operator dapodik sekolah bersangkutan untuk diinput pada aplikasi dapodik, kepala sekolah menandatangani fakta integritas kebenaran data dan melakukan sycronisasi aplikasi dapodik untuk diajukan program subsidi Quota Internet 35Gb/perbulan untuk siswa guna kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk bulan berikutnya. 



Simak Video dari Dirjen Pendidikan PAUDASMEN berikut

Share:

Sabtu, 18 Januari 2020

Kisi-Kisi Soal dan POS Penyelenggaraan Ujian Nasional SMP Tahun 2020

RuangOffices : Dalam Prosedur Operasional Standar ini yang dimaksud dengan:

  1. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan.
  2. Ujian Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disebut UNBK adalah UN yang menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya.
  3. Lembar Jawaban UN yang selanjutnya disebut LJUN adalah lembaran kertas yang digunakan oleh peserta didik untuk menjawab soal UN.
  4. Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil yang selanjutnya disebut UNKP adalah UN yang menggunakan naskah soal dan LJUN berbasis kertas dan menggunakan pensil.
  5. Program Wustha adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh dan berada di dalam pesantren secara terstruktur dan berjenjang pada jalur pendidikan formal setara Sekolah Menengah Pertama (SMP).
  6. Program Ulya adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh dan berada di dalam pesantren secara terstruktur dan berjenjang pada jalur pendidikan formal setara Sekolah Menengah Atas (SMA).
  7. Pendidikan Kesetaraan adalah pendidikan non-formal yang menyelenggarakan pendidikan setara SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan SMA/Madrasah Aliyah (MA) mencakup Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya.
  8. Ujian Nasional untuk Pendidikan Kesetaraan adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dan sekaligus sebagai penilaian penyetaraan pada Program Paket B/Wustha setara SMP/MTs dan Program Paket C/Ulya setara SMA/MA.
  9. UN Utama adalah UN yang wajib diikuti oleh peserta UN jika tidak berhalangan.
  10. UN Susulan adalah UN untuk peserta UN yang berhalangan mengikuti UN Utama karena alasan tertentu yang dapat diterima oleh sekolah/madrasah pelaksana UN dan disertai bukti yang sah.
  11. Penyelenggara UN adalah lembaga mandiri dan profesional yang berwenang membuat kebijakan UN.
  12. Pelaksana UN adalah lembaga yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan kebijakan UN pada tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan di luar negeri. 
  13. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut BSN adalah badan mandiri dan profesional yang bertugas menyelenggarakan UN. 
  14. Satuan Pendidikan adalah lembaga pendidikan formal dan non-formal tingkat SMP/MTs dan yang sederajat, SMA/MA dan yang sederajat, serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan yang sederajat. 
  15. Satuan Pendidikan Kerja Sama yang selanjutnya disebut SPK adalah lembaga pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kerja sama antara lembaga pendidikan asing yang terakreditasi/diakui di negaranya dengan lembaga pendidikan di Indonesia pada jalur formal dan non-formal yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 
  16. Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
  17. Tim Teknis UNBK adalah petugas di provinsi dan kabupaten/kota yang diberi kewenangan sebagai koordinator teknis dalam melakukan verifikasi sekolah/madrasah sebagai pelaksana UNBK. 
  18. Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan untuk menangani aspek teknis pelaksanaan UNBK di ruang ujian. 
  19. Teknisi adalah petugas pengelola laboratorium komputer (pranata komputer) di sekolah/madrasah yang melaksanakan UNBK. 
  20. Pengawas Ujian adalah guru yang diberi kewenangan untuk mengawasi dan menjamin kelancaran pelaksanaan UNBK atau UNKP di ruang ujian.  
  21. Nilai UN adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil UN.
  22. Kisi-kisi UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal UN yang disusun berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku.
  23. Perangkat UN adalah naskah soal baik dalam bentuk dokumen digital maupun naskah tercetak, kaset/compact disk (CD) untuk ujian listening comprehension (LC), LJUN, berita acara, daftar hadir, amplop, tata tertib, dan pakta integritas pengawas.
  24. Dokumen UN adalah bahan UN yang bersifat rahasia, terdiri atas naskah soal, jawaban peserta ujian, daftar hadir, berita acara, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy, dan CD untuk ujian LC.
  25. Dokumen pendukung UN adalah seluruh bahan UN yang tidak bersifat rahasia, terdiri atas blangko daftar hadir, blangko lembar jawaban, blangko berita acara, tata tertib, pakta integritas, amplop naskah, dan amplop lembar jawaban.
  26. Sertifikat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SHUN adalah surat keterangan yang berisi Nilai UN serta tingkat capaian standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam kategori.
  27. Pendistribusian Bahan UN adalah rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dari proses pengiriman, penyerahan dan penerimaan, serta penyimpanan bahan UN yang terjamin keamanan, kerahasiaan dan ketepatan waktu dan tempat tujuan. 
  28. Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan di Tingkat Provinsi yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah panitia yang dibentuk oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertugas melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa untuk penggandaan dan Pendistribusian Bahan UN. 
  29. Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional yang selanjutnya disebut POS UN adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan UN. 
  30. Akreditasi adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah, dan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non-formal berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan. 
  31. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disingkat BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah jalur formal dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. 
  32. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non-Formal yang selanjutnya disingkat BAN PAUD dan PNF adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non-formal dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. 
  33. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang selanjutnya disebut PKBM adalah satuan pendidikan non-formal yang menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas dasar prakarsa dari, oleh, dan untuk masyarakat.  
  34. Sanggar Kegiatan Belajar yang selanjutnya disebut SKB adalah unit pelaksana teknis dinas yang menangani urusan pendidikan pada kabupaten/kota yang berbentuk satuan pendidikan non-formal sejenis. 
  35. Pemerintah adalah pemerintah pusat.
  36. Pemerintah Daerah adalah pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota.
POS UNBK SMP Tahun pelajaran 2019/2020 Unduh di sini




Kisi-kisi Soal UNBK SMP Tahun pelajaran 2019/2019 Unduh di Sini



Share:

Pendataan Non ASN

Pendataan Non ASN
Klik Gambar

CEK BANSOS-BBM

CEK BANSOS-BBM
Klik DTKS

Definition List

Unordered List

Terimakasih Sudah Berkunjung, Di Like Ya Gan

Support